Saya Terlahir dari kalangan keluarga yang sederhana (menengah kebawah), Sejak kecil saya sendiri sudah di didik menjadi seseorang yang harus qona'ah (sikap rela menerima atau merasa cukup dengan apa yang didapat serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kekurangan yang berlebih-lebihan) di didik tidak boleh melihat keadaan orang lain yang berada di atas saya, tetapi harus melihat keadaan orang lain yang berada dibawah saya, bawah maksud dari kata kata tersebut ialah Seorang Manusia di dalam kehidupannya tidak diperbolehkan menjadi seseorang yang tinggi dalam Gengsi tidak sesuai dengan keadaannya, harus rendah hati ketika sedang melihat orang lain yang mempunyai segalanya, mempunyai segalanya ketika apa-apa yang diinginkan selalu diberikan oleh kedua orang tuannya, tetapi berbeda dengan kedua orangtua saya karena selalu mengajarkan jadilah orang yang selalu Rendah hati bukan rendah diri lihatlah orang-orang yang keadaannya berada di bawah kuta bukan melihat orang-orang yang keadaannya diatas kita, ketahuilah orang-orang yang keadaannya di bawah kita itu mereka menginginkan hidupnya seperti kita (yang masih bersusah payah untuk mencari makan). Orang tua saya selalu mengingatkan (diajar Merih tileletik Sangkan jadi Peurah Saatna).
Sejak kecil saya sering ditinggalkan ibu untuk berjualan kepasar dan ditinggal pergi ke sawah untuk mengurusi persawahan serta perkebunannya. Ketika saya berumur sekitar Empat tahun sampai Lima tahunan sering menangis (cengeng) karena takut sekali akan kehilangan ibu, sering ditinggalkan sendiri dirumah karena selalu berfikiran yang aneh-aneh tentang ibu. Ketika saya menangis sering kena marah oleh ibu, sebenarnya tangan saya sering di cubit sampai membekas merah (memar) sampai merasa kesakitan. mungkin itu juga karena saya sering membuat kekesalan dan kesalahan yang membuat ibu marah mungkin itu juga didikan ibu sejak saya kecil, yang sekarang membuat saya sendiri menyadari bahwa anak-anak itu tidak boleh terus dimanja terus menerus ditakutkan resikonya suatu saat nanti dimasa yang akan datang.
Ketika saya berumur 6 tahun saya mulai bersekolah di SDN MALANGBONG V, Garut, lokasinya di Kp. Muncang Agun, sekolahannya tidak begitu jauh dari rumah saya karena hanya terhalang oleh dua rumah, sejak SD (Sekolah Dasar) saya hanya diberi uang jajan sekitar Rp.1.000.00 (Seribu Rupiah) setiap harinya padahal indonesia sudah merdeka sekitar tahun 2006 tetapi dari semua itu tidak membuat hidup saya kekurangan sama sekali, dulu pernah berfikir tentang diri sendiri, saya sering mengunjungi teman-teman yang hari kelahirannya dirayakan (ulang tahun) oleh orang tua mereka dengan sangat meriah, diberi hadiah banyak, dikasih sepatu, tas, baju, permainan-permainan, boneka yang banyak dirumahnya. hadiah itu semua sangat bagus bukan sekedar hadiah. Saya dulu hanya membayangkan saja dengan apa yang dirasakan bahwa saya juga ingin seperti teman-teman yang lainnya tetapi dari semuanya tidak membuat saya iri kepada teman-teman yang memiliki segalanya, sekarang saya sadar bahwa kedua orang tua saya memang belum mampu untuk membelikan seperti orang lain. Ketika SD (Sekolah Dasar) saya adalah orang yang sangat gemuk (montok big ladies) tidak menarik untuk dipandang, saya sering menangis karena merasakan sakit hati sering diejek gendut dan dipanggil Gajah oleh teman-teman sebaya saya. Tetapi dari ejekan-ejekan itu semua tidak mematahkan hati saya untuk menjadi orang yang beriman dari rukun iman yang ke-6 bahwa bagus jelek itu dari Allah Ta'ala. Disampaing itupun saya sering membayangkan andaikan saya kurus. Tapi dari bayangan itupun timbil jawaban hal konyol (mustahil) juga jika saya bisa kurus karena sekitar berumur 9 tahunan, berat badan saya sudah mencapai 50 Kg. Saya lulus SD (Sekolah Dasar) pada tahun 2012.
Setelah lulus SD (Sekolah Dasar) saya melanjutkan pendidikan formal ke MTs ANNUR II MALANGBONG, GARUT, lokasi sekolahannya di Cidungus jauhnya dari rumah kurang lebih sekitar 1 km. Saya selalu berjalan kaki ketika bersekolah di Mts, saya hanya dibekali uang saku Rp.2.000.00 (Dua Ribu Rupiah) hanya naik Rp.1.000.00 (Seribu Rupiah) dari bersekolah selama SD (Sekolah Dasar). Sejak kelas VII saya sendiri sering ditemani oleh dua orang teman yang bernama Rina, dan Novi, mereka berdualah yang sering menemani ketika dalam situasi dan kondisi apapun, semenjak bersekolah di Mts dulu Rina dan novi terlibat dalam beberapa kegiatan Organisasi seperti Pramuka dan Osis, dan saya sendiripun di ajak oleh mereka untuk mengikuti organisasi tersebut, awalnya saya tidak mau tetapi dalam bergantinya waktu sayapun tertarik dan bergabung dengan mereka terlibat organisasi pramuka dan osis, dengan berjalannya waktu Pramuka mengadakan plantikan golongan yaitu Ramu rakit terap, saya hanya menyelesaikan ramu saja, selang satu tahun kemudian kelas VIII Mts disekolah ada pelantikan lagi untuk melanjutkan ke Terap ternyata saya vakum (tidak mengikuti kegiatan satu tahun), setelah itu pada tahun 2014 di kec malangbong telah diadakan pembukaan seleksi PASBARA, sebenarnya saya sendiri tidak tahu apa itu PASBARA karena hanya di kasih tahu (pembina) seleksi saja jika lolos bagus, tepat pada hari Minggu paginya saya beserta 8 orang rekan-rekan dan teman-teman berangkat untuk mengikuti seleksi, yang diadakan di SDN (Sekolah Dasar Negeri) MALANGBONG 1, dengan berjalannya waktu mengikuti tahapan-tahapan seleksi sampai sore hari, tidak terduga Alhamdulillah sayapun lolos di tahap seleksi di bagian Pemimpin pasukan, dan teman saya yang bernama Novi dibagian pengucapan Dasadharma, pada waktu itu saya merasakan sangat senang luarbiasa, akan tetapi dibalik kesenangan itu dibarengi rasa kekecewaan karena 7 teman saya tidak lolos untuk mengikuti PASBARA, dari sinilah sebenarnya awal karir saya kiprah di Pramuka, aktif di kecamatan, dan sekolah-sekolah. Disamping itu saya juga pernah menjuarai Lomba Kaligrafi juara pertama di sekolah. Saya lulus MTs tahun 2015 dan melanjutkan pendidikan formal di SMAN 9 GARUT, jarak lokasinya kurang lebih 1 Km dari rumah. Bertempat di Asleg, ketika bersekolah seperti biasanya saya sering berjalan kaki, dan hanya di bekali uang saku Rp.3000.00 (Tiga Ribu Rupiah) setiap harinya, naik Rp.1000.00 (Seribu Rupiah) dari sebelumnya. Sebenarnya saya bersekolah di SMAN ini hanya lewat keyakinan diri sendiri saja, karena tidak sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga tetapi akhirnya impian saya tercapai untuk bisa bersekolah di SMAN, duduk di kelas X-2 sayapun bertemu dengan orang-orang baru, alhamdulillah saya ditakdirkan berteman dekat dengan orang-orang baik pada waktu itu, sebenarnya sipertengahan semasa SMAN pernah putus asa memutuskan akan keluar dari sekolah SMAN ini karena hal Finansial yang tidak mencukupi untuk kebutuhan saya, dari situ orang tua saya datang ke wali kelas untuk berbincang perihal anaknya bahwa irma akan memutuskan pindah sekolah, setelah itu bercerita ke teman-teman sekelas tentang saya mau keluar sekolah, dan tidak disangka-sangka mereka nangis mendengar berita seperti itu, sayapun sangat merasa sedih yang sangat amat dalam melihat teman-teman menangis histeris, beberapa hari kemudian saya dipanggil oleh wali kelas, dan sayapun tidak diperbolehkan pindah dari sekolah SMAN ini akhirnya saya merasakan senang tidak terduga. sebenarnya dari kejadian itu saya mau diangkat menjadi anak angkat oleh wali kelas saya tetapi ibu saya tidak menyetujuinya. Ketika SMAN saya aktif juga mengikuti kegiatan di organisasi, saya mengikuti 4 organisasi, yaitu Pramuka, Saka Wirakartika, Osis, Paduam Suara. Di Pramuka Saya menjabat menjadi Dewan Kehormatan, disaka Menjadi ketua Putri, di kodim menjadi provost Puteri, di Osis Wakil ketua Osis, di paduan suara saya sebagai Anggota.
Kegiatan yang pernah saya ikuti ;
Pertama, Pada tahun 2015. Mengikuti Pengukuhan dan Pemantapan Kesakaan yang dilaksanakan dilapangan Buleud, Sukaresmi Garut.
Kedua, Pada tahun 2015. Mengikuti Institusional Testing Program.
Ketiga, Pada tahun 2015. Mengikuti Persami Saka Wirakartika tingkat Kodam III, yang dilaksanakan di Secaba Rindam III, Bandung.
Keempat, Pada tahun 2016. Mengikuti Persami Akbar, sebagai Instruktur Termuda terbaik, yang dilaksanakan di Sukaresmi, Garut.
Kelima, Pada tahun 2016. Mengikuti LLA, tingkat Jawa barat, Banten dan DKI Jakarta.
Keenam, Pada tahun 2016, mengikuti Diklat Paduan Suara.
Ketujuh, Pada tahun 2016. Mengikuti Kemah Bakti Pramuka Peduli tingkat Nasional sebagai Pemimpin Acara Api Unggun. Yang dilaksanakan di Cisurupan, Garut.
Kedelapan, Pada tahun 2016. Mengikuti Peserta Pendidikan dan Pelatihan Petugas Upacara Peringatan hari Pramuka ke-55 Tingkat Kabupaten Garut. Sebagai Pemimpin upacara.
Kesembilan Pada tahun 2017. Mengikuti Kemah Riset Pramuka Penegak Nasional IV, dan mendapatkan Juara 1 Esai Putri, yamg dilaksanakan di ISTITUT PERTANIAN BOGOR.
Kesepuluh, Pada tahun 2017, mengikuti Finalis Esai nasional , di Bogor.
Berikut beberapa kegiatan yang menjadi Motivasi saya untuk terus berkarir di pramuka, “Hidup yang baik adalah hidup yang diinspirasikan oleh cinta dan dipandu oleh ilmu pengetahun”. Saya Lulus SMA pada tahun 2018. Melanjutkan pendidikan Di UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, yang lokasinya di Cibiru, Bandung. Seperti biasa Sebenarnya saya berkuliah karena tekad saya sendiri yang menginginkan untuk berkuliah, setelah beres UN saya sering keruangan BK untuk mencari Informasi tentang perkuliahan, pada waktu itu saya mengikuti Bidikmisi, dan saya mendaftar ke UPI, UNSIL, UNIVERSITAS TRISAKTI, UIN JAKARTA, UIN BANDUNG, AKBID YPSDMI GARUT. Saya tidak pedulu dengan apapun yang dikatakan keluarga karena saya yang bertekad ingin sekali berkuliah, setelah itu saya Lolos di AKBID dan UIN BANDUNG dan sayapun merasakan kesenangan yang alami karena bisa keterima berkuliah. setelah mengetahui hal itu saya langsung mengabarkan kepada orang tua dan kakak-kakak saya yang berada dirumah, ternyata apa yang terjadi saya tidak diperbolehkan untuk mengikiti perkuliahan. Alasan orang tua tidak sanggup untuk membiayai kuliah saya. Saya sampai nangis histeris dan memohon kepadanya untuk bisa mengizinkan saya untuk berkuliah, dan akhirnya saya diizinkan untuk berkuliah disitu saya merasa senang karena impian saya berkuliah sudah direstui untuk bisa berkuliah. saya mengambil Jurusan Sejarah Peradaban Islam di UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG.
Dahulu bapak saya bekerja sebagai pedagang bakso di jakarta kurang lebih bapak saya bekerja menjadi tukang bakso sekitar 50 tahunan, bapak saya bekerja menjadi pedagang di umur masih sangat muda sebelum menikah dengan ibu saya. Setelah itu sekitar tahun 2018 bapak saya bekerja sebagai tukang Galon di daerah Cikarang Bugel salam tempatnya lumayan dekat dengan kakak saya yang perempuan yang bernama Tuti Nurhayati, dikarenakan pada tahun 2017 bapak saya berhenti berdagang bakso di Jakarta, karena sudah tidak memungkinkan lagi untuk bekerja disana setelah Gubernur Jakarta digantikan dengan Ahok lapak-lapak untuk berdagang sudah ditutup, dan tidak diperbolehkan untuk berjualan disana meskipun dipindahkan lapaknya tapi sangat tidak memungkinkan karena lapak tempatnya bakal disewakan jika mau berdagang lagi jadi bapak saya tidak memungkinkan berbayar setiap tahun untuk membayar sewa tempat karena pendapatan bapak saya hanya cukup untuk kebutuhan keluarga saja, dan bapak saya juga bekerja sendiri tidak mempunyai karyawan khusus untuk membantunya. Pendapatan ketika bekerja di Cikarang hanya diberi Gajih sekitar Rp. 1.000.000.00 (Satu Juta Rupiah), disisi lain pendapatan segitu tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan Keluarga. Pada tahun 2019 ketika saya sudah masuk kuliah bapak saya bekerja di Gumuruh Bandung, sebagai tukang bersih bersih di Villa hanya di beri upah Rp.3.000.000.00 (Tiga Juta Rupiah)/ bulan, tidak begitu lama pada tanggal 20 Desember 2018, bapak saya pulang kerumah dan berhenti dari pekerjaan barunya dikarenakan bapak saya sakit, sampai-sampai saya tidak mengikuti kegiatan pendidikan LPAR di Pramuka UIN Bandung, pada waktu kejadian itu saya begitu sangat sedih Impian saya mulai pudar karena bapak saya sakit secara batiniyah, sayapun pulang untuk menemani ibu saya dan mengurus bapak dirumah. Tidak banyak berkata saya sering menangis setiap waktu teringat bapak saya yang sedang sakit, bapak saya sakit hampir 9 bulan, dan Alhamdulillah tepat oktober bapak saya sembuh kembali dan saya melanjutkan karir saya di Pramuka Uin bandung saya mengikuti Lpar menyusul ditahun sekarang 2020.
Dan saya mempunyai tanggung jawab yang sangat besar sekali di UNIT MADHUSWARA karena saya di amanahi Sebagi Bendahara UMUM unit ini. Dan saya harus mengikuti kegiatan apapun yang ada di unit ini, pada Desember akhir tepat bapak saya mengalami sakit sampai sekarang sakitnya kambuh kembali, saya sebenarnya merasakan sedih gak tau apa yang harus saya lakukan sewaktu bapak saya di rawat di RS Lembang Bandung. Keluarga tidak ada yang mengabari tentang bapak saya yang dirawat di rumah sakit saya hanya bisa pasrah dan bersabar tentang Musibah yang terjadi pada saat ini Semoga Allah SWT Selalu melindungi saya, keluarga, dan bapak saya khususnya yang sekarang sedang mengalami sakit, Semoga diberikan kesembuhan padanya. Aamiin... Al- Fatihah....
“Jalanilah kehidupan dengan baik, karena kehidupan yang selalu Indah tidak akan merasakan artinya Sabar dan Ikhlas”
Sekian cerita singkat tentang saya dan Hidup saya.
Terima Kasih.
aku turt bersedih.Semoga ayahmu cepat di berikan kesembuhan oleh Alloh SWT, dan aku yakin kamu suatu saat nanti kamu akan jadi orang sukses, semangatt terus irma aku selalu mendukungmu��
BalasHapusjangan patah semangatt, kamu harus terus bangkit, aku mendukungmu dari jauh, pokonya semangatt terus
BalasHapusIni adalah kisah yang bagus dan mungkin kisah tentang kehidupan Anda ini akan memotivasi anak-anak jaman sekarang Keep your spirits up and keep on working
BalasHapusAamiinn Yaa Rabbal Aalaminn.... semoga Allah selalu menlindugi kita semua, serta cita" dan keinginan segera tercapai dengan usaha yang baik.... Semangatt.....
BalasHapusAmiinn🙏
HapusTerharu 😣
BalasHapusSemangat terus raih cita cita nya ya dek semoga di lain waktu orang tua menjadi bangga dan terharu melihat perjuangan anak nya atas prestasi yang di milikin anak nya
BalasHapusAamiinn Ya Allah Yarabbal Aalamiinn mudah mudahan.. apa yanh dicita citakan saya tercapai.. Makasih ya kak...
Hapus"Daripada mengeluh mendapat bunga bertangkai duri
BalasHapusLebih baik bersyukur mendapat duri yang berbunga mawar"