Sabtu, 21 Maret 2020

Penelitian Pesantren Universal dg KH.Dr Tatang Astarudin S.Ag.SH.,M.Si Bercerita Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Universal

P : Bagaimana sejarah awal berdirinya Pondok Pesantren Mahasiswa
N : Rintisannya dari mulai tahun 2006, saya mengumplkan mahasiswa-mahasiswa untuk diskusi kala itu. Berkumpul di kontrakan saya, lalu Alhamdulillah kemudian terbeli dan semakin hari semakin banyak. Kemudian kementrian agama menyuruh kami untuk mendaftarkan ada legalitas atau izin operasional pesantren, akhirnya 2010 keluar izin operasional Pesantren Mahasiswa Universal. Kenapa kami beri nama Universal? Karena ini spirit universalisme islam, sebetulnya jauh sebelum itu secara pribadi dulu saya sekolah di Jogja lalu saya ditugaskan menjadi dose di Bandung pada tahun 2000 awal, ketika saya ke Bandung saya menemukan beberapa kelompok mahasiswa termasuk faksi atau kelompok di mahasiswa, di dosen, yang terpolarisasi pada berbagai macam grup, ada baik dan ada buruknya. Kadang buruknya pada kompetensi yang tidak sehat dalam kontek tertentu, itukan membuat kita tidak focus tidak kompak dalam beberapa hal tidak membuat kita kuat. Maka saya terpanggil untuk menyatukan mahasiswa yang berbeda-beda latar belakang organisasi mahasiswa kala itu dan untuk kumpul di tempat saya, dan saya suka kumpul-kumpul saat di Jogja lalu punya kegiatan saya aktivis mahasiswa dulu, dan di Bandung saya sendirian. Dan ya keinginan saya menyatukan mahasiswa untuk diskusi ya termasuk menyatukan visi tentang pentingnya kebersamaan, dulu saya bikin grup namanya Area Network Institute, dulu saya punya kegiatan dengan mahasiswa untuk advokasi,  digitalisasi dan pendampingan daerah daerah untuk menyusun digitalisasi pengaturan daerah dan asset, karena background saya agak zigzag, saya di UIN saya mengambil Hukum Syariah, dan di UGM saya ambil geografi. Dulu juga saya kerja dan ikut di pusat studi kependudukan UGM, saya punya pengalaman sedikit tentang perencanaan wilayah, dan kegiatan-kegiatan lain, mungkin dahulu di IAIN atau UIN tidak terlalu muncul. Saya dulu juga setelah menjadi dosen pada tahun 2001 saya ikut di konsultan untuk survey riset tentang perencanaan wilayah karena background saya geografi manusia, saya buat proyeksi kemudian untuk perencanaan kawasan, perencanaan ekonomi, nah dari latar belakang itu saya mempunyai banyak gagasan ide dan kita dengan pendampingan daerah. Dulu saya temukan juga mahasiswa Organisasi Daerah orda-orda itu kadang mempunyai kegiatan tapi tidak terlalu strategis saya mendampingi mereka untuk mengajukan ke pemda berkaitan dengan digitalisasi peraturan daerah. Akhirnya banyak mahasiswa yang ikut saya awalnya beberapa kemudian semakin banyak, dan Alhamdulillah sekarang menjadi 360 an. Universalisme islam itu juga dulu sebetulnya juga gagasan dari Abdurrahman Wahid atau gusdur tentang universalisme islam. Background keluarga saya NU dulu di Mutamar Cipasung 294 ada universalisme islam, dan saya mengambil spirit itu tentang universalisme. Dulu IAIN juga menjadi Universitas dan kita lebih dhulu menjadi universal. Intinya harus empunyai fikiran yang universal, simpatik, toleran, terbuka pada berbagai macam perbedaan, terbuka pada gagasan-gagasan baru dari siapapun, bukan mesti dari golongan atau kelompok sendiri.
P : Profil dan jumlah para pengajar?
N : Disini ada 23 ustadz, mereka ini teman-teman saya di kampus, ada juga santri senior, alumni pesantren yang membantu saya disini, ada juga dosen UIN, dan dosen-dosen dari universitas lain.
P : Bagaimana system pendidikan di Pesantren Mahasiswa Universal ini?
N : Ada pengajian, referensinya kitab-kitab klasik Turos, juga di pesantren ini juga mempunyai visi-misi punya target kompetensi visinya menjadi pusat keunggulan dalam kajian dan pengamalan nilai-nilai keislaman untuk mewujudkan kemaslahatan universal. Kita bermimpi mencetak santri yang punya kmpetensi yang imannya kokoh, ilmunya luas, amalnya unggul, akhlaknya luhur, bermanfaat dan mandiri. Itu kompetensi umumnya, luas ilmunya, luhur akhlaknya, unggul amalnya lalu mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat. Target kompetensi khususnya ada 5 target, memiliki wawasan dan keagamaan yang eksklusif, empatik, toleran, wawasan keagamaan yang moderat, lalu menguasai ilmu-ilmu keagamaan islam ,terutama ibadah dan muamalah, jadi harus paham berkaitan dengan kewajiban sehari-hari sebagai muslim, kemudian memiliki wawasan kepemimpinan dan keterampilan berkaitan dengan pendampingan pemberdayaan masyarakat, nantinya kan mereka akan terjun ke masyarakat. Kemudian termasuk advokasi masyarakat, pendamping advokasi dan pendampingan perencanaan masyarakat, kemudian aspek wirausaha, dia harus punya kemampuan merencanakan bisnis, sederhana sesuai kompetensinya. Saya bermimpi mencetak pada pedagang, menjadi para wirausahawan kemudian kompetensi terkait dengan apresiasi seni, seni budaya. Dia harus punya apresiasi, jangan hanya oorang yang fanatic mengharamkan ini itu, tetapi punya apresiasi seni, luas, seni music, seni film dan apa saja dia punya kepekaan, keterampilan seni dan apresiasi seni yang bagus dan itu melembutkan hati dan menjadi manusia yang lebih berjiwa seni.
P : Apa pesantren ini di khususkan untuk mahasiswa saja atau umum?
N : Awalnya kami beri nama pondok pesantren mahasiswa karena berada dilingkungan kampus kan, tidak hanya UIN, banyak mahasiswa dari kampus lain. Tapi ada juga dari siswa MAN 2 beberapa orang. Ada juga yang hanya mesantren dan belum kuliah, tetapi tidak banyak. Mayoritas mahasiswa. Pengajian ibu-ibu hari rabu, anak-anak sore, mahasiswa itu mengaji subuh magrib isya pengajian kitab, pengajian al-quran, fiqh, akhlaq, tasawuf, hadist, tafsir, Bahasa inggris, Bahasa arab, kemudian kepemimpinan, sesuai dengan kompetensi tadi.
P : Apa saja kegiatan di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal?
N : Ada rutinan mengaji, dan disini ada 9 tradisi, sholat berjamaah di awal waktu, sholat Sunnah tak berlelah, tadarus tadabur, tafakur tadzakur, talim mutaalim, tasyamul taawun, tawadhu tadoru, tassabat tawakal, tahrir tahajud, dan itu berusaha dilakukan setiap hari. Ada juga kegiatan pengajian kitab, pengajian al-quran, sholat berjaaah, wirid bersama, rutinan tiap minggu ada kegiatan tematik, ada kegiatan bulanan semaad, ada kegiatan terjadwal program-program dewan santri, hampir setiap divisi mempunyai kegiatan.
P : apa saja jejak prestasi di Pondok Pesantren Mahasiwa Universal?
N : Kemarin juara turnamen futsal di Jakarta, seni hadroh juara se Bandung Raya, terus yang pribadi-pribadi juga ada, seperti juara-juara film, disini penggerak utama sebetulnya santri-santri yang tergabung dalam dewan santri, mereka mempunyai divisi-divisi dan divisi mempunyai unit kegiatan santri, ada film, olahraga, sholawat, hafalan al-Quran, macam-macam. Kokulikuler, oni adalah yang tersekat adalah latihan kepemimpinan manajemen santri, besok ada muhadoroh awards karena setiap minggu ada muhadoroh menampilkan beberapa keterampilan kreasi seni santri lalu  setiap semester di nilai yang terbaik, IP tertinggi kita beri apresiasi.
P : ada berapa jumlah kobong atau kamar yang terdapat di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal?
N : Terdapat 3 bangunan utama yang ada kobong santri puteri 3 lantai, putera 2 lantai, ada 12 kamar, kobong besar terdapat 5 hall, disini kebanyakan barak karena tidak dikamar-kamar. Setiap kamar diisi 2-3 orang, kobong hall diisi sampai 20 orang dibatasi lemari lemari.
P : apakah ada peningkatan atau penurunan kuota pada setiap tahunnya di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal?
N : Kita malah membatasi kuoatanya, jadi biasanya sebelum Ramadhan itu sudah penuh. Kuota yang diterima itu dari yang lulus dan keluar dan kapasitas dari yang lulus itu yang diterima. Kita menyesuaikan dengan kuota tersisa. Karena kalau tidak di kuota kita akan repot karena kapasitas nya terbatas.
P : Apakah kami boleh mengetahui rincian biaya di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal ini?
N : cashflow untuk pembiayaan kurang lebih kira-kira 80juta. Fullnya perbulan itu 350rb. Tidak ada uang bangunan, di awal kita adanya itu uang sewa alat sampai selesai, karena mereka diberi lemari, Kasur bantal dan sewa kobong sebesar 2juta.
Narasumber : Pak Tatang Astarudin



Pondok Pesantren Mahasiswa Universal (PPMU) atau lebih dikenal dengan sebutan Ma’had Universal, adalah salah satu pondok pesantren  modern yang terletak di kota Bandung. Tepatnya di jalan desa Cipadung, kecamatan Cibiru, kota Bandung yang letaknya langsung bersebrangan dengan MAN 2 Bandung. Selain itu  Pondok ini menempati lokasi yang cukup strategis bagi kaum pelajar ataupun mahasiswa, karena letak pondok ini dekat sekali dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.


Sejarah Singkat Berdirinya Ma’had Universal

Sebelum didirikan dan diresmikan sebagai pondok pesantren, nama PPMU atau lebih dikenal dengan sebutan Ma’had Universal ini adalah Area Net Work Institut yang dibentuk pada tahun 2006 oleh KH,.Dr,. Tatang Astarudin, .,S.Ag.,SH.,M.Si semasa menjadi mahasiswa di UIN Bandung. Area Net Work Institut ini adalah sebuah lembaga dimana seluruh para aktifis mahasiswa UIN Bandung yang mengikuti berbagai macam ormas islam seperti HMI, PMII, IMM, KAMI, dan hima Persis  untuk kegiatan berdiskusi dan  berbagai macam pelatihan baik politik maupun pelatihan kepemimpinan.  Awal mula didirikan menjadi sebuah pesantren adalah amanat dan prakarsa dari ayahanda beliau R.H. Soheh SukartaWirya, yang mana beliau adalah Salah seorang veteran pada zaman revormasi sekaligus pendiri yayasan pendidikan Suwargi Buwana Djati, Cirebon. Kemudian dari amanat itulah KH. Dr. Tatang Astarudin, S.Ag., SH., M.Si membangun Pondok Pesantren  Mahasiswa Universal (PPMU) yang dibangun pada tahun 2009 dan diresmikan setahun setelahnya. Nama Universal untuk pesantren ini diambil dari asal muasalnya tempat ini digunakan yaitu tempat seluruh kegiatan aktifis mahasiswa yang tergabung dalam berbagai macam ormas islam yang bersifat universal dan yang memiliki spirit  inklusif, empatik, dan toleran . hingga saat ini Ma’had Universal menjadi pesantren modern yang di naungi oleh yayasan pendidikan Suwargi Buwana Djati,Cirebon. Namun meski termasuk kedalam kategori pesantren modern, Ma’had Universal ini tidak meninggalkan tradisi pesantren salafi seperti masih diberlakukannya sistim mengkaji kitab klasik dengan cara sorogan dan balagan. Hal tersebut dikarnakan latar belakang pendidikan agama pendiri sekaligus pengasuh PPMU ini adalah berasal dari pesantren salafi.

Materi pendidikan, PPMU memiliki karakter yang sangat menunjang bagi para santrinya yang selain menimba ilmu agama di pesantren tapi juga menempuh pendidikan umum di universitas, yang mana sebagian besar para pengajar PPMU adalah  seorang dosen dari UIN Bandung.

Selain itu, setiap sehabis waktu sahalat Magrib, Isya, dan Subuh santri diharuskan mengikuti kegiatan belajar agama di majlis . Pelajaran yang dikaji mulai dari kitab kuning klasik diantaranya mustholah hadits, Jurumiyah, Riyadus Sholihin, syirahul Nabawiyah, Bulughul Maram, Ta’limul Muta’alim,Tafsir Jalalain, dan Fathul Qorib. Selain pengkajian beberapa kitab klasik tersebut, santri pun di ajarkan bahasa asing diantaranya Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, Bahasa Arab,dan Bahasa Turki.

Selain belajar agama dan bahasa di Pesantren, PPMU selalu mendidik moralitas santrinya melalui di adakannya beberapa agenda kegiatan seperti diadakannya kegiatan bakti sosial, kunjungan silaturahmi antar pesantren di jawa barat, buka puasa bersama dengan masyarakat sekitar pesantren, mengadakan bimbingan testing (bimtes) untuk para calon mahasiswa yang ingin masuk ke Universitas.

Selain asrama, PPMU memiliki sejumlah tempat atau fasilitas untuk menunjang kegiatan santri di pesantren yaitu satu kantor dan kamar untuk tamu, mitra usaha usaha mandiri yang berupa percetakan dan fotocopy, majlis ta’lim, kantin, televisi, dan jaringan wifi gratis.

PPMU selalu mengadakan Unit Kegiatan Santri (UKS) di setiap akhir pekan, seperti; latihan membuat kaligrafi, grup musik hadrah, grup nasyid dan berbagai macam karya seni lainnya yang berdasarkan atas dasar kemampuan atau keterampilan santri itu sendiri.







Sembilan Tradisi Kuat PP Mahasiswa Universal:
1.     TAKBIROTUL-ULA
Sholat fardlu berjamaah di awal waktu, ibadah sunnah tak berlelah
2.     TADARRUS, TADABBUR
Membaca, mengkaji, mengambil hikmah dari al-Qur’an dan as-Sunnah
3.     TAFAKKUR, TAZAKKUR
Bepikir kritis, mengamati dan meneliti;
Mengambil pelajaran dari berbagai fenomena dan kejadian
4.     TA’LIM WA TA’ALUM
Belajar sepanjang hayat, tetap mengajar meskipun satu’ayat’
5.     TASAMUH,TA’AWUN
Empati, toleran,menjaga kebersamaan; Tolong-menolong, bersedekah, berkhidmah kepada sesama dan lingkungan
6.     TAWADDHU, TADHORRU
Rendah hati, sopan,ramah, bersahaja; tunduk malu kepada Allah SWT.berharap ridlo, ampunan dan pertolongan padanya
7.     TAZKIYYAT AN-NAFS,TAQWIYYAT AL-JISM
Menjaga kesucian diri dan jiwa, meninggalkan maksiyat, meghindari khurafat, menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat, berolahraga agar tetap sehat dan kuat untuk menjalankan ibadah
8.     TASABBAT, TAWAKKAL
Militan, teguh terhadap niat dan pendirian, tidak putus asa dalam ikhtiar; berserah diri pada Allah SWT menyempurnakan ikhtiar
9.     TAHLIL, TAHAJJUD
Merayu Allah SWT  dengan ‘Tahlil’; menjemput kemuliaan dengan Qiyamullail.

Agar tradisi budaya pendidikan dan pelatihan pesantren berbasis pengembangan kreativitas, intelektualitas, spiritualitas, dan bakat minat santri. Pendidikan ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperluas khazanah keilmuan santri yang berilmu amaliyah dan beramal ilmiah . Sampai saat ini, Pondok Pesantren Mahasiswa Universal membudidayakan kemampuan tersebut untuk kepentingan pribadi dan banyak pihak.

Tentunya, pendidikan ini tidak serta merta menjadi tujuan utama dalam proses belajar mengajar di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal. Meskipun pendidikan ini termasuk bagian dari usaha Pondok Pesantren Mahasiswa Universal dalam mengembangkan visi , misi, dan tradisi namun sisrim yang gunakan adalah sistim andragogi (pola pendidikan orang dewsa) tetap menjadi prioritas utama bagi santri Pondok Pesantren Mahasiswa Universal.

Sampai saat ini, Pondok Pesantren Mahasiswa Universal terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan khazanah keilmuan, baik keilmuan agama maupun keilmuan umum.

Visi dan Misi
Visi Pondok Pesantren Mahasiswa Universal adalah: “Menjadi center of exellence dalam Pengkajian dan Pengamalan Nilai-nilai Keislamaninklusif-transformatif-emansipatoris yang berorientasi mewujudkan Kemashlahatan Universal.

Misi Pondok Pesantren Mahasiswa Universal adalah:
(1)          Pengembangan wawasan dan tradisi keilmuan yang berorientasi padatafaqquh fi al-din melalui kajian ilmu-ilmu keIslaman (tsaqofah Islamiyyah)secara kritis, holistik, dan mendalam;
(2)          Pengembangan wawasan ‘Ulama al-Amilin  melalui penyelenggaraan program pengabdian kepada masyarakat untuk mengamalkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mewujudkan kemashlahatan universal;
(3)          Pengembangan wawasan Imam al-Muttaqin melalui penyiapan kader pemimpin masyarakat yang memiliki kesadaran kritis, kemampuan analisis, daninovatif-kreatif dalam mendorong dan mengelola transformasi sosial;
(4)          Pengembangan wawasan Muslim Muttaqien melalui pembentukan kualitas pribadi muslim (Syakhsyiyyah Islamiyyah) berakhlak mulia, empatik, dan toleran, yang mampu hidup bersama dalam masayarakat plural yang berkeadaban (civil society);
(5)          Pengembangan nilai-nilai dan tradisi kebudayaan Islam untuk memperkaya khazanah dan menjaga marwah kebudayaan nasional.
(6)          Peningkatan profesionalisme pengelolaan Pondok Pesantren melalui kedisiplinan implementasi komitmen dan strategi pencapaian mutu  dan tradisi Pondok Pesantren.


Kurikulum dan Desain KBM
E.1. Karakter Kurikulum
Kurikulum Pondok Pesantren Mahasiswa Universal bertolak dari beberapa prinsip:
(1)         Prinsip kesinambungan ajaran, pemikiran, dan tradisi keIslaman dari masa ke masa
(2)         Prinsip kritis, holistik, mendalam, dan bertanggungjawab dalam kajian keIslaman, baik secara material maupun metodologikal (ushul)
(3)         Prinsip dinamis dalam merespons dan mengantisipasi perkembangan zaman
(4)         Prinsip gradual dalam penyajian dan pengajarannya sesuai dengan jenjang dan tingkat pendidikan

E.2. Komponen Kurikulum
Komponen Kurikulum Pondok Pesantren Mahasiswa Universal mencerminkan integrasi keilmuan Pesantren yang terdiri dari:
(1)          Komponen studi teks (tahlil al-nash) yang secara referensial merujuk kepada al-Quran dan as-Sunnah, dan kitab-kitab klasik dan kontemporer.
(2)          Komponen pengembangan wawasan substansial yang mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu-ilmu keIslaman (Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqh, dan lain-lain) sebagai mainstream program studi di Pondok Pesantren;
(3)          Komponen ilmu-ilmu alat yang meliputi Ushul Fiqh, Qaidah Fiqhiyyah, Keterampilan Bahasa, Mantiq dan Balaghah;
(4)          Komponen pengembangan karakter/Pribadi Muslim (Syakhsyiyyah Islamiyyah) antara lain meliputi materi tentang Sirah Nabawiyyah, Akhlak, Etika, Hak Asasi Manusia (HAM), dan Civil Society;
(5)          Komponen pengembangan jiwa kepemimpinan dan kepeloporan yang meliputi materi Kepemimpinan, Pengorganisasian Masyarakat, Psikologi Komunitas, Dinamika Kelompok, Pendidikan Pembebasan, Teologi Pembebasan, Analisis Sosial, Analisis Kekuasaan, Gerakan Sosial, Strategi Advokasi, Social Learning, Riset Kritis, dan lain-lain.
(6)          Komponen pengembangan kemandirian dan keterampilan hidup (life skills), antara lain meliputi materi tentang Kewirausahaan, Perencanaan Bisnis, Ekonomi Kreatif, Pengembangan Soft skills, Information Technology (IT), dan lain-lain.
(7)          Komponen pengembangan wawasan dan apresiasi seni budaya antara lain meliputi materi tentang Strategi Kebudayaan, Sejarah Kebudayaan/ Peradaban, Antropologi Budaya, dan lain-lain.

E.3. Struktur Kurikulum
·         Struktur Kurikulum Pondok Pesantren Mahasiswa Universal terdiri dari susunan ‘Materi Pengajian’ yang secara referensial berbasis dan merujuk kepada al-Quran dan as-Sunnah, dan kitab-kitab klasik (turats) dan kontemporer (‘ashry).
·      
Pendidikan dan pengajaran Pondok Pesantren Mahasiswa Universal didesain dengan menggabungkan aspek teori kritis, metodologi partisipatif, dan pengalaman praktis; beramal ‘ilmiah’ berilmu ‘amaliah’. Model pendidikan yang digunakan adalah pendidikan orang dewasa (andragogy), melalui kegiatan ta’lim, tarbiyyah, ta’dib, dan irsyad, dengan menggunakan model pendekatan ‘peran’, model praxis (aksi-refleksi) yang penerapannya dilakukan in-class [bandungan, sorogan, tausiah, diskusi, bahtsul masa’il] dan  out-class [riset aksi, outbond, field-study].

F.1. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal tidak hanya mengandalkan kegiatan belajar-mengajar. Dalam rangka pengayaan dan pendalaman materi, serta penajaman daya nalar, daya analisis, dan daya kritis santri terutama yang terkait dengan permasalahan aktual. Diselenggarakan juga kegiatan diskusi, halaqah, muhadlarah, baik dipandu oleh musyrif/dewan asatidz maupun dikoordinasikan secara mandiri oleh Dewan Santri.

F.2. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal terdiri dari kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.. Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal yang ditentukan waktunya (terjadwal). Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan minimal pada masing-masing materi pengajian. Sementara kegiatan ekstrakurikuler dilakukan secara berkala, ada juga yang terjadwal secara rutin. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk memperluas pengetahuan santri, menyalurkan bakat dan minat, menunjang pencapaian tujuan institusional pondok pesantren, serta melengkapi upaya pembinaan santri secara paripurna. Kegiatan ekstrakurikuler di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal antara lain olah raga, kesenian, wirausaha, kepemimpinan, kepanduan, dan lain-lain.

F.3. Pendekatan Dan Metode Pembelajaran
Proses belajar mengajar di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal ditempuh dengan menggunakan tiga model pendekatan:
(1)          Pendekatan tekstual, yaitu memahami nushus secara lughowiyyah, harfiyyah dan tarkibiyyah. Hal ini ditempuh dengan cara al-tadris (bimbingan kyai) dan mudarosah (diskusi).
(2)          Pendekatan kontekstual, yaitu memahami nushus secara cermat dan teliti, serta difokuskan pada kajian maqashid al-syari’ah dengan telaah kritis (al-naqd) yang kemudian tuangkan dalam karya tulis/ karya ilmiah.
(3)          Pendekatan naqdiyah (kritis), yaitu mengkaji beberapa literatur secara kritis, melakukan komparasi kitab-kitab (muqabalah al-kutub), kemudian tuangkan dalam karya tulis/ karya ilmiah.

Terkait dengan hal itu, di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal menggunakan tiga model metode pembelajaran: yaitu sorogan, klasikal, dan kuliah umum/ceramah.
(1)          Metode sorogan, adalah model pembelajaran yang hampir sama dengan mentoring system, santri diajak memahami kandungan kitab secara perlahan-lahan secara detail dengan mengikuti pikiran dan konsep-konsep yang termuat dalam kitab, kata demi kata, dibimbing oleh kyai/ustadz atau santri senior.
(2)          Metode klasikal, yaitu proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Metode ini juga digunakan sebagai sarana diskusi atau musyawarah antara santri. Ustadz berperan sebagai pemandu atau fasilitator dalam proses diskusi atau musyawarah.
(3)          Metode kuliah umum, sistem pembelajaran model ini berupa pengajian umum yang dipandu oleh ustadz/pengasuh pondok pesantren atau narasumber dari luar pondok pesantren.






Sistem Penilaian dan Kompetensi

Sistem Penilaian
Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat keberhasilan santri dan penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar dilakukan penilaian. Pondok Pesantren Mahasiswa Universal melakukan penilaian. Perangkat penilaian yang digunakan antara lain: pertanyaan lisan di kelas, ujian harian, ujian semester, tugas individu, tugas kelompok, dan ujian praktek. Adapun bentuk penilaian yang lazim digunakan antara lain: penilaian kinerja(performance), tindakan (action), penugasan (project), pengumpulan kertas kerja santri (port-polio), dan kolokium/musyawarah atau diskusi/presentasi mengenai suatu masalah/materi pengajian.

Standar kompetensi Alumni
Standar kompetensi Alumni Pondok Pesantren Mahasiswa Universal adalah:Standar Kompetensi Umum:

 “Memiliki Keteguhan Iman, Keluhuran Akhlak, Keluasan Ilmu,
dan Keunggulan Amal; sehingga mampu mandiri
dan bermanfaat bagi masyarakat”.

Standar Kompetensi Khusus:
(1)     Memiliki ghirah keIslaman yang inklusif, empatik dan  toleran;
(2)     Memahami ilmu-ilmu dasar keIslaman dan ketentuan-ketentuan hukum syara’ yang berkaitan dengan ibadah dan muamalah sehari-hari;
(3)     Menguasai prinsip-prinsip umum manajemen/kepemimpinan dan memiliki kemampuan merancang desain pengorganisasian masyarakat dan rencana tindak komunitas (community action plan);
(4)     Menguasai dasar-dasar kewirausahaan dan memiliki kemampuan menyusun rencana bisnis (bussiness plan) sederhana sesuai dengan potensi dan keterampilan teknis yang dimiliki;
(5)     Menguasai prinsip-prinsip advokasi dan riset sosial kritis yang ditunjukkan dengan kemampuan menyusun desain advokasi dan riset partisipatif.

[]

Sumber: http://pp-universal.suwargibuwanadjati.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENYESALAN DAN KEINGINAN

Hidup itu emang tidak akan pernah setuju dengan apa yang kita lakukan tapi apa apa seorang pendosa yang ingin kembali kejalan yang benar men...