Rabu, 24 April 2019

Biodata Silsilah 25 Para Nabi dan Rasul

BIODATA LENGKAP SILSILAH 25 NABI DAN RASUL
1.Nabi ADAM AS.
  • Nama: Adam ‘Alaihis Salam.
  • Usia: 930 tahun.
  • Periode sejarah: 5.872-4.942 SM.
  • Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.
  • Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
  • Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.
Muhammad Najib dalam papernya tentang “Kisah Nabi Adam Alayhi Al Salam Dalam Al Quran (Pendekatan Tafsir Tematik)”, menyebutkan bahwa kisah tentang Nabi Adam setidaknya terdapat di 7 surat dalam Al Quran, yaitu surat Al Baqarah (30-38), Al A’raf (11-25), Al Hijr (28-44), Al Isra (61-65), Al Kahfi (50), Thoha (115-124) dan surat Shad (71-85). Beberapa ayat Al Quran tentang Nabi Adam As. antara lain:
1). QS. Al-Baqarah [2]:31
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَـٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”
2). QS. Al-‘Imran [3]:33
إِنَّ اللَّـهَ اصْطَفَىٰ آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing
2. Nabi IDRIS AS.
  • Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As.
  • Usia: 345 tahun di bumi.
  • Periode sejarah: 4533-4188 SM.
  • Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).
  • Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
Nabi Idris AS. adalah keturunan Adam yang pertama kali menerima nubuwah setelah Adam dan Syits. Allah memuji Nabi Idris dalam firmanNya dalam surat Maryam:
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi”(QS. Maryam: 56-57).
Terdapat perbedaan mengenai riwayat Nabi Idris ‘alaihissalam, apakah dia seorang nabi yang hidup sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam ataukah sesudahnya? Ahli sejarah seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, As-Suyuthi, dan lainnya menjelaskan bahwa Nabi Idris‘alaihissalam hidup sebelum Nabi Nuh‘alaihissalam. Alasan mereka:
1. Ditinjau dari nasab bahwa Nabi Idris itu nama aslinya adalah Khonukh yang termasuk nenek moyang nabi Nuh‘alaihissalam.
2. Dalam surat Maryam ayat 58 disebutkan bahwa:
أُوْلَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ مِن ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَاءِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَـنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
Mereka itulah adalah orang-orang yang Allah telah beri nikmat, yaitu kalangan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrohim dan Israil, dan dari orang-orang yang Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyangka dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58)
Makna (من ذرية آدم) adalah nabi Idris‘alaihissalam. Sebab dalam ayat itu diurutkan tentang silsilah keturunannya. Dan Nabi Idris ‘alaihissalam termasuk keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam yang tidak bersama Nabi Nuh ‘alaihissalamdalam perahu. Berarti Nabi Idris‘alaihissalam urutannya sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam.
3. Nabi NUH AS.
  • Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As.
  • Usia: 950 tahun.
  • Periode sejarah: 3993-3043 SM.
  • Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.
  • Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an).
  • Tempat wafat: Mekkah.
  • Sebutan kaumnya: Kaum Nuh.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 43 kali.
Di dalam Al Quran, kisah tentang Nabi Nuh AS ini diantaranya disebutkan dalam dalam surat Al Ankabut ayat 14-15:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim. Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.” (QS. AL Ankabut, 14-15)

Ilustrasi Kapal Nabi Nuh (Pict. credit to carm.org)
4. Nabi HUD AS.
  • Nama: Hud bin Abdullah.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ ‘Aush (‘Uks) ⇒ ‘Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒ Hud As.
  • Usia: 130 tahun.
  • Periode sejarah: 2450-2320 SM.
  • Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman).
  • Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman.
  • Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 7 kali.
Kisah tentang Nabi Hud disebutkan dalam Al Quran dalam surat yang juga dinamai dengan surat Hud yaitu pada ayat ke-50:
Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.” … sampai akhir ayat ke-60 “Ingatlah, sesungguhnya kaum ‘Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum ‘Ad (yaitu) kaum Huud itu.”
Kaum ‘Ad adalah penduduk yang tinggal di daerah ahqaf  (bukit-bukit pasir), ada yang mengatakan sekitar daerah antara Yaman dan Oman (gurun rub’ al khali). Allah binasakan kaum ‘Ad dengan mengirimkan angin yang begitu kencang.
Selain di Surat Hud, kisah tentang Nabi Hud juga terdapat pada surat lainnya dalam Al Quran, antara lain pada Surat Al A’raf ayat 25-72, Hud 50-60, Al Mu’minun 31-41, Asy Syu’ara’ 123-140, Fushilat 15-16, Al Ahqaf 21-25, Adz Dzariyat 41-42, An Najm 50-55, Al Qomar 18-22, Al Haqqah 6-8 dan Al Fajr 6-14.
5. Nabi SHALIH AS.
  • Nama: Shalih bin Ubaid.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒ Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒ Ubaid ⇒ Shalih As.
  • Usia: 70 tahun.
  • Periode sejarah: 2150-2080 SM.
  • Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria).
  • Tempat wafat: Mekkah.
  • Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 10 kali.
6. Nabi IBRAHIM AS.
  • Nama: Ibrahim bin Tarakh bin Nahur bin Sarugh bin Roghu bin Faligh bin ABir bin Shalih bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh As.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As.
  • Usia: 175 tahun.
  • Periode sejarah: 1997-1822 SM.
  • Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak).
  • Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan Nabi Ishaq As.). Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel).
  • Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 69 kali.
Nabi Ibrahim AS. merupakan Nabi yang banyak disebut kisahnya dalam Al Quran. Beliau termasuk dalam “Ulul ‘Azmi, yaitu nabi yang mempunyai keistimewaan. Kisahnya yang diceritakan dalam Al Quran pun beragam, mulai dari kisah diskusinya dengan ayah dan kaumnya tentang penyembahan berhala. Hingga kisah beliau yang menjadi salah satu mu’jizat yaitu selamat dari dibakar oleh raj
Kisah Ibrahim juga bisa menjadi salah satu pelajaran dalam berdakwah. Misal ketika beliau berdakwah, orang yang pertama diajak kepada agama Allah adalah ayahnya. Karena ayahnya adalah orang pertama yang berhak mendapatkan nasihat yang tulus dan hidayah. Meski beliau akhirnya gagal mendakwahi ayahnya. Kisah ini disampaikan lengkap dalam surat Maryam ayat 41-48.
7. Nabi LUTH AS.
  • Nama: Luth bin Haran.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Haran ⇒ Luth As.
  • Usia: 80 tahun.
  • Periode sejarah: 1950-1870 SM.
  • Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth).
  • Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan Za’rita).
  • Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria).
  • Sebutan kaumnya: Kaum Luth.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27 kali.
8. Nabi ISMAIL AS.
  • Nama: Ismail bin Ibrahim.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As.
  • Usia: 137 tahun.
  • Periode sejarah: 1911-1774 SM.
  • Tempat diutus: Mekah.
  • Jumlah keturunannya: 12 anak.
  • Tempat wafat: Mekkah.
  • Sebutan kaumnya: Amaliq dan Kabilah Yaman.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.
9. Nabi ISHAQ AS.
  • Nama: Ishaq bin Ibrahim.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As.
  • Usia: 180 tahun.
  • Periode sejarah: 1897-1717 SM.
  • Tempat diutus: Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an (Kana’an).
  • Jumlah keturunannya: 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub As./Israel).
  • Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron).
  • Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 17 kali.
10. Nabi YA’QUB AS.
  • Nama: Ya’qub/Israel bin Ishaq.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As.
  • Usia: 147 tahun.
  • Periode sejarah: 1837-1690 SM.
  • Tempat diutus: Syam (Syria).
  • Jumlah keturunannya: 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf dan Benyamin) dan 2 anak perempuan (Dina dan Yathirah).
  • Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron), Palestina.
  • Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.

11. Nabi YUSUF AS.
  • Nama: Yusuf bin Ya’qub.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As.
  • Usia: 110 tahun.
  • Periode sejarah: 1745-1635 SM.
  • Tempat diutus: Mesir.
  • Jumlah keturunannya: 3 anak; 2 laki-laki dan 1 perempuan.
  • Tempat wafat: Nablus.
  • Sebutan kaumnya: Heksos dan Bani Israel.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 58 kali.
Kisah Nabi Yusuf diceritakan khusus di Al Quran dalam satu surat yaitu Surat Yusuf (surat ke 12). Diawali tentang mimpinya melihat 11 bintang, matahari dan bulan sujud kepadanya, yang oleh ayahnya dilarang diceritakan ke saudaranya. Hingga peristiwa beliau dicemplungkan ke sumur, lalu ditolong dan dijual menjadi budak. Hingga akhirnya menjadi raja di Mesir.

Ilustrasi wanita Mesir terpesona ketampanan Nabi Yusuf AS. (Pict credit to loadtve.biz)
Dan tak kalah menarik tentang pesona Nabi Yusuf yang digambarkan dalam Al Quran. Diawali dari kisah istri walikota Mesir yang jatuh cinta kepadanya, dan menggodanya. Hingga kisah bagaimana pesona ketampanannya memikat wanita-wanita mesir sampai mereka memotong tangannya dengan pisau tanpa terasa saat Yusuf diperlihatkan kepada mereka. Dan itu detail dikisahkan dalam Al Quran. Masya Allah.

12. Nabi AYYUB AS.
  • Nama: Ayyub bin Amush.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayub As.
  • Usia: 120 tahun.
  • Periode sejarah: 1540-1420 SM.
  • Tempat diutus: Dataran Hauran.
  • Jumlah keturunannya: 26 anak.
  • Tempat wafat: Dataran Hauran.
  • Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.
13. Nabi SYU’AIB AS.
  • Nama: Syu’aib bin Mikail.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Madyan ⇒ Yasyjur ⇒ Mikail ⇒ Syu’aib As.
  • Usia: 110 tahun.
  • Periode sejarah: 1600-1490 SM.
  • Tempat diutus: Madyan (pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai).
  • Jumlah keturunannya: 2 anak perempuan.
  • Tempat wafat: Yordania.
  • Sebutan kaumnya: Madyan dan Ash-habul Aikah.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 11 kali.
14. Nabi MUSA AS.
  • Nama: Musa bin Imran, nama Ibunya Yukabad atau Yuhanaz Bilzal.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Musa As.
  • Usia: 120 tahun.
  • Periode sejarah: 1527-1407 SM.
  • Tempat diutus: Sinai di Mesir.
  • Jumlah keturunannya: 2 anak, Azir dan Jarsyun, dari istrinya bernama Shafura binti Syu’aib As.
  • Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).
  • Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 136 kali.
15. Nabi HARUN AS.
  • Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As.
  • Usia: 123 tahun.
  • Periode sejarah: 1531-1408 SM.
  • Tempat diutus: Sinai di Mesir.
  • Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).
  • Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 20 kali.

16. Nabi DZULKIFLI AS.
  • Nama: Dzulkifli/Bisyr/Basyar bin Ayyub.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayyub As. ⇒ Dzulkifli As.
  • Usia: 75 tahun.
  • Periode sejarah: 1500-1425 SM.
  • Tempat diutus: Damaskus dan sekitarnya.
  • Tempat wafat: Damaskus.
  • Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), Syria dan Yordania.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.
17. Nabi DAUD AS.
  • Nama: Daud bin Isya.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As.
  • Usia: 100 tahun.
  • Periode sejarah: 1063-963 SM.
  • Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
  • Jumlah keturunannya: 1 anak, Sulaiman As.
  • Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
  • Sebutan kaumnya: Bani Israel.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.
18. Nabi SULAIMAN AS.
  • Nama: Sulaiman bin Daud.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As.
  • Usia: 66 tahun.
  • Periode sejarah: 989-923 SM.
  • Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
  • Jumlah keturunannya: 1 anak, Rahab’an.
  • Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
  • Sebutan kaumnya: Bani Israel.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali.
19. Nabi ILYAS AS.
  • Nama: Ilyas bin Yasin.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As. ⇒ Alzar ⇒ Fanhash ⇒ Yasin ⇒ Ilyas As.
  • Usia: 60 tahun di bumi.
  • Periode sejarah: 910-850 SM.
  • Tempat diutus: Ba’labak (Lebanon).
  • Tempat wafat: Diangkat Allah ke langit.
  • Sebutan kaumnya: Bangsa Fenisia.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.
20. Nabi ILYASA’ AS.
  • Nama: Ilyasa’ bin Akhthub.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim ⇒ Akhthub ⇒ Ilyasa’ As.
  • Usia: 90 tahun.
  • Periode sejarah: 885-795 SM.
  • Tempat diutus: Jaubar, Damaskus.
  • Tempat wafat: Palestina.
  • Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Bani Israel.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.

21. Nabi YUNUS AS.
  • Nama: Yunus/Yunan/Dzan Nun bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Bunyamin ⇒ Abumatta ⇒ Matta ⇒ Yunus As.
  • Usia: 70 tahun.
  • Periode sejarah: 820-750 SM.
  • Tempat diutus: Ninawa, Irak.
  • Tempat wafat: Ninawa, Irak.
  • Sebutan kaumnya: Bangsa Asyiria, di utara Irak.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.

Ilustrasi Nabi Yunus (pict credit to wartapilihan.com)
Kisah Nabi Yunus diceritakan dalam berberapa surat di Al Quran. Beberapa diantaranya yaitu dalam surat Ass Shoffaat, Surat Al Qolam dan Surat Yunus sendiri. Di dalam Surat Ash- Shaaffaat Ayat 139-148.
Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah untuk undian Maka ia ditelan oleh ikan yang besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS.Ash- Shaaffaat:139-148)

Banyak hikmah yang bisa diambil dari kisah Nabi Yunus ini. Bahkan Allah meminta Nabi Muhammad SAW agar belajar dari kisahnya. Hal ini difirmankan dalam Surat Al Qalam:
“ Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Rabbmu, dan janganlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya). Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Rabbnya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Lalu Rabbnya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.” (QS.Qalam:48-50)
22. Nabi ZAKARIYA AS.
  • Nama: Zakariya bin Dan.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As.
  • Usia: 122 tahun.
  • Periode sejarah: 91 SM-31 M.
  • Tempat diutus: Palestina.
  • Jumlah keturunannya: 1 anak.
  • Tempat wafat: Halab (Aleppo).
  • Sebutan kaumnya: Bani Israel.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.
23. Nabi YAHYA AS.
  • Nama: Yahya bin Zakariya.
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As. ⇒ Yahya As.
  • Usia: 32 tahun.
  • Periode sejarah: 1 SM-31 M.
  • Tempat diutus: Palestina.
  • Tempat wafat: Damaskus.
  • Sebutan kaumnya: Bani Israel.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.
24. Nabi ISA AS.
  • Nama: Isa bin Maryam binti Imran. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
  • Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Radim ⇒ Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒ Amsaya ⇒ Izazaya ⇒ Au’am ⇒ Ahrif ⇒ Hizkil ⇒ Misyam ⇒ Amur ⇒ Sahim ⇒ Imran ⇒ Maryam ⇒ Isa As.
  • Usia: 33 tahun di bumi.
  • Periode sejarah: 1 SM-32 M.
  • Tempat diutus: Palestina.
  • Tempat wafat: Diangkat oleh Allah ke langit.
  • Sebutan kaumnya: Bani Israel.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali.
25. Nabi MUHAMMAD SAW.
  • Nama: Muhammad bin Abdullah.
  • Garis Keturunan Ayah: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Hasyim ⇒ Abdul Muthalib ⇒ Abdullah ⇒ Muhammad Saw.
  • Garis Keturunan Ibu: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Wahab ⇒ Aminah ⇒ Muhammad Saw.
  • Usia: 62 tahun.
  • Periode sejarah: 570-632 M.
  • Tempat diutus: Mekkah.
  • Jumlah keturunannya: 7 anak; 3 laki-laki Qasim, Abdullah dan Ibrahim, dan 4 perempuan Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah az-Zahra.
  • Tempat wafat: Madinah.
  • Sebutan kaumnya: Bangsa Arab.
  • Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.

Cover film The Message (Pict. credit to amazon.co.uk)
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir sebagai penutup risalah para nabi dan rosul. Tidak ada lagi nabi setelah beliau sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ahzab:
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al Ahzab: 40).



Jangan lupa Follow:
Instagram:@_irmanurmala14
Email: irmanurmala142@gmail.com
Chanel:Irma Nurmala142
Facebook:Irma Nurmala

Senin, 01 April 2019

Tempat tempat penyimpanan naskah Nusantara

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Naskah kuno atau yang lebih sering disebut dengan manuskrip merupakan salah satu sumber sejarah yang sangat berharga. Sejak zaman dahulu, Nusantara telah menghasilkan begitu banyak manuskrip. Tetapi ironisnya, sebagian besar manuskrip yang telah dihasilkan itu berada di negara lain, khususnya Belanda dan juga Inggris.
Kebanyakan manuskrip itu ‘dicuri’ oleh Belanda juga Inggris pada masa pendudukan mereka di Nusantara ratusan tahun silam. Maka tak heran jika saat ini, Belanda dan Inggris menjadi negara teratas dalam daftar negara yang memiliki koleksi manuskrip Nusantara terbanyak.
Tercatat 26.000 manuskrip Nusantara berada di Universitas Leiden, Belanda. Jumlah tersebut hampir mencapai dua kali lipat jumlah manuskrip Nusantara yang disimpan di Perpustakaan Nasional RI. Selain karena manuskrip tersebut ‘dicuri’ oleh negara lain, proses preservasi manuskrip di Indonesia hingga saat ini juga belum sepenuhnya selesai. Masih banyak manuskrip-manuskrip yang berada di tangan masyarakat dan tidak terjaga kondisinya.
Pada kesempatan kali ini, penulis bermaksud untuk memaparkan materi mengenai tempat-tempat yang menyimpan koleksi manuskrip Nusantara, baik di dunia, Indonesia, juga Jawa Barat.

Rumusan Masalah
Di mana saja tempat-tempat yang memiliki koleksi manuskrip Nusantara di dunia?
Di mana saja tempat-tempat yang memiliki koleksi manuskrip Nusantara di Indonesia?
Di mana saja tempat-tempat yang memiliki koleksi manuskrip Nusantara di Jawa Barat?

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memberikan pengetahuan baru tentang tempat-tempat penyimpanan manuskrip Nusantara, baik itu di dunia, Indonesia, dan khususnya Jawa Barat.
Selain itu, penulisan makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Filologi.



BAB II
PEMBAHASAN

Tempat Penyimpanan Naskah Nusantara di Dunia
Universitas Leiden (Belanda)
Negara Belanda menyimpan banyak naskah kuno Nusantara, yang mayoritasnya berada di Universitas Leiden. Menurut data Perpustakaan Nasional RI, jumlah naskah Nusantara yang berada di Universitas Leiden mencapai 26.000 naskah. Jumlah tersebut belum termasuk dengan naskah-naskah Nusantara yang berada di museum lain di Belanda. Hal tersebut tidak mengherankan, karena pada dasarnya Belanda menjajah Nusantara selama ratusan tahun. Oleh karenanya, Belanda menjadi tempat yang paling banyak menyimpan naskah kuno Nusantara.
Pengkatalogan naskah kuno sudah dilakukan pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Naskah Nusantara yang diduga merupakan naskah tertua yang berada di Universitas Leiden merupakan La Galigo. La Galigo merupakan sebuah epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis di Sulawesi Selatan. Bentuknya berupa puisi bahasa Bugis kuno, ditulis dalam aksara Lontara kuno Bugis. Menurut sumber lain, naskah La Galigo tertua bukanlah yang berada di Universitas Leiden, merupakan yang berada di Deventer. Selain di Leiden dan Deventer, naskah La Galigo juga tersimpan di Middelburg.
Naskah kuno lainnya yang berada di Universitas Leiden ialah Babad Diponegoro yang menceritakan perang Pangeran Diponegoro melawan Belanda sekitar 1825-1830. Naskah tersebut ditulis sendiri oleh Pangeran Diponegoro saat beliau diasingkan oleh Belanda ke Sulawesi Utara pada tahun 1831.


British Library (Inggris)
Filolog Perpustakaan Nasional RI, Aditia Gunawan, menyebutkan bahwa jumlah naskah kuno Nusantara yang berada di Inggris mencapai 1.500 naskah, tersebar di British Library, Bodleian Library, dan lain-lain.
Pada masa pemerintahannya sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda, Thomas Stamford Raffles banyak membawa naskah-naskah kuno Nusantara, khususnya dari Keraton Kesultanan Yogyakarta, menuju ke Inggris. Di Inggris, naskah-naskah tersebut mayoritas berada di British Library.
Sekitar 600 naskah kuno Nusantara berada di British Library, 300 di antaranya adalah naskah yang ditulis dalam bahasa Jawa. Hingga saat ini, 15 naskah kuno dalam bahasa Jawa telah didigitalisasi dan dapat diakses secara online.

Perpustakaan Negeri Berlin (Jerman)
Terdapat sekitar 700 naskah kuno Nusantara di antara 80.000 naskah kuno oriental yang berada di perpustakaan ini. Kebanyakan naskah kuno tersebut dikumpulkan pada abad ke-18 dari Indonesia, di antaranya adalah naskah Al-Qur’an tertua dan juga naskah majmuah. Naskah majmuah atau kumpulan banyak teks berbahasa Jawa yang ditulis menggunakan bahasa Arab atau pegon. Dari sekitar 700 naskah kuno yang terdapat di perpustakaan tersebut, hanya sekitar 130 naskah yang sudah didigitalisasi.
Perpustakaan Negeri Berlin juga menyimpan bagian dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, naskah berbahasa Jawa yang ditulis menggunakan bahasa Bali pada daun lontar. Perpustakaan ini juga menyimpan 69 naskah berbahasa Batak.
Naskah tertua Nusantara yang terdapat di perpustakaan ini ialah naskah yang berasal dari abad ke-15 yang ditulis di atas kulit pohon gebang, merupakan naskah tertua kedua setelah naskah yang berada di Perpustakaan Nasional RI.
Naskah Nusantara yang berada di Jerman ini umumnya berasal dari jual-beli serta tukar-menukar (barter), tidak seperti Inggris dan Belanda yang mengambil naskah kuno dari Indonesia secara langsung ketika masa jajahannya. Namun semenjak pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, proses jual-beli naskah kuno dilarang.

Selain tiga negara di atas, negara-negara lain yang memiliki koleksi naskah kuno Nusantara di antaranya ialah Perancis, Rusia, Denmark, Swedia, Italia, Belgia, Austria, Republik Cheska, Slovakia, Hongaria, India, Irlandia, Mesir, Norwegia, Polandia, Spanyol, Srilanka, Swiss, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Singapura, Australia, Malaysia, Thailand, dan juga Brunei Darussalam.

Tempat Penyimpanan Naskah Nusantara di Indonesia
Perpustakaan Nasional RI (Jakarta)
Naskah tertua yang disimpan di Perpustakaan Nasional ialah sebuah naskah yang ditulis pada abad ke-14 Masehi, berisi kakawin Arjunawiwaha dalam bahasa Jawa kuno. Selain naskah tersebut, Perpustakaan Nasional juga memiliki dokumen sejarah Indonesia Negarakertagama serta Babad Diponegoro, yang mana kedua naskah tersebut sudah termasuk dalam Memory of the World by UNESCO.
Di lobi depan Perpustakaan Nasional, ditampilkan 15 replika naskah dengan menggunakan aksara sekaligus media penulisan yang sama dengan aslinya. Secara keseluruhan, terdapat 11.147 naskah kuno di Perpustakaan Nasional ini. Dari 11.147 naskah yang ada, sekitar 3.000-4.000 naskah di antaranya sudah didigitalisasi.

Museum Radya Pustaka (Surakarta)
Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Balai Peninggalan Cagar Budaya Jawa Tengah pada tahun 2007, terdapat 3.619 buku yang tersimpan di Perpustakaan Radya Pustaka. Dari sejumlah buku yang dimiliki, 400 di antaranya merupakan manuskrip yang ditulis tangan, salah satunya yakni Qur’an Jawa.
Naskah tertua ditulis pada tahun 1729 pada zaman pemerintahan Pakubuwono I, sedangkan naskah paling muda ditulis pada tahun 1950-an. Program digitalisasi naskah sudah dilakukan sejak tahun 2016, dikhususkan bagi naskah-naskah yang rusak, hal tersebut dilakukan untuk menyelamatkan naskah kuno agar tetap awet. Jumlah naskah kuno yang sudah didigitalisasi mencapai ratusan lebih.

Museum Sonobudoyo (Yogyakarta)
Museum Sonobudoyo memiliki koleksi naskah berjumlah ribuan. Naskah yang berada di museum ini rata-rata berusia satu hingga dua abad. Koleksi tersebut terbagi atas koleksi naskah cetak dan naskah tulis atau yang biasa disebut dengan manuskrip.
Proyek pengalihmediaan naskah pernah dilakukan oleh Ford Foundation menggunakan microfilm. Tetapi proses tersebut kurang optimal dikarenakan biaya yang dibutuhkan cukup mahal. Universitas Leipzieg kemudian memberikan tawaran kepada Museum Sonobudoyo untuk melakukan digitalisasi naskah. Hampir 1.400 naskah yang sudah berhasil didigitalisasi hingga saat ini.

Perpustakaan Lontar Gedong Kirtya (Bali)
Gedong Kirtya adalah perpustakaan lontar yang hanya ada satu-satunya di Indonesia bahkan di dunia. Jumlah koleksi Museum Gedong Kirtya mencapai 1.750 lontar, selain itu juga terdapat 8.490 judul buku tentang agama, sastra Bali, Jawa kuno, linguistik dan lain-lain.
Selain perpustakaan dan museum yang telah disebutkan di atas, naskah-naskah kuno Nusantara juga berada di beberapa tempat lain seperti Palembang, Padang, Pekanbaru, Banda Aceh, Kepulauan Riau, Demak, Banten, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mataram, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Makasar, Wajo, Palu, Bima, Sumbawa, Buton, Maluku, Ternate, serta beberapa tempat lainnya.
Di samping disimpan oleh museum, perpustakaan, keraton, pesantren, dan masjid, sebagian naskah-naskah kuno tersebut masih berada di tangan masyarakat dan belum tersentuh oleh pemerintah.

Tempat Penyimpanan Naskah Nusantara di Jawa Barat
Museum Sribaduga (Bandung)
Pada bulan Maret 2017 lalu, Museum Sribaduga menambah sekitar 4 buah naskah baru yang didapatkan dari seorang warga yang tinggal di Kota Cirebon. Naskah-naskah tersebut merupakan naskah berbahasa Arab yang diperkirakan ditulis sekitar abad ke-19 Masehi. Dengan bertambahnya 4 buah naskah tersebut, jumlah koleksi naskah kuno yang berada di Museum Sribaduga sampai saat ini diperkirakan mencapai 170 naskah.
Naskah-naskah tersebut bertuliskan bahasa Arab, namun sebagian lainnya menggunakan bahasa Jawa Cirebon. Keempat naskah tersebut ditulis di atas kertas daluang. Naskah pertama berisi tentang mubarok, di dalamnya memuat ilmu taqlid dan ma’rifat Iman dan Islam. Naskah kedua berisi tentang nahwu shorof, kemudian bagian akhirnya berisi tentang akhlak dan ilmu mantiq. Naskah ketiga berisi tanya jawab tentang ketauhidan, sedangkan naskah keempat berisi tentang mujarobat.
Kemudian pada tahun tersebut, pengelola Museum Sribaduga juga gencar melakukan pengumpulan naskah di beberapa daerah Jawa Barat, seperti Indramayu, Ciamis, Cirebon, dan daerah lainnya. Hal tersebut dilakukan karena masih banyak naskah-naskah kuno yang berada di tangan masyarakat. Kemudian karena kondisi fisik naskah yang mengkhawatirkan, pihak museum juga mulai melakukan proses digitalisasi untuk naskah-naskah tersebut. Hal tersebut dilakukan demi melindungi isi informasi serta wujud naskah yang berusia ratusan tahun tersebut.

Museum Prabu Geusan Ulun (Sumedang)
Selain peninggalan benda pusaka, di Museum Prabu Geusan Ulun juga terdapat puluhan judul koleksi naskah kuno yang merupakan dokumentasi catatan sejarah dari leluhur dalam bentuk tulisan. Pada umumnya kondisi fisik naskah sudah banyak yang rusak karena dimakan usia dan penyimpanan yang tidak benar.
Naskah Waruga Jagat merupakan salah satu naskah kuno yang menjadi koleksi Museum Prabu Geusan Ulun. Naskah kuno tersebut dibuat oleh Mas Ngabehi Paranah, yakni seorang warga Sumedang. Umur naskah tersebut diperkirakan sudah mencapai 300 tahun.
Demi melestarikan informasi dan pengetahuan yang terkandung dalam naskah kuno tersebut, pihak museum beserta Dinas Kebudayaan Kabupaten Sumedang mulai mengambil langkah digitalisasi naskah sebagai upaya preservasi.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Nusantara pada kenyataannya memiliki manuskrip dengan jumlah yang cukup banyak, namun tidak semua manuskrip itu berada di tangan pemerintah dan dalam keadaan yang bagus. Sebagian besar manuskrip Nusantara berada di Belanda, tepatnya di Perpustakaan Universitas Leiden. Jumlah manuskrip Nusantara yang berada di sana mencapai 26.000 naskah, hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan manuskrip-manuskrip yang berada di Perpustakaan Nasional RI.
Selain Belanda, negara-negara lain yang memiliki koleksi manuskrip Nusantara yakni Inggris, Jerman, Perancis, Rusia, Denmark, Swedia, Italia, Belgia, Austria, Republik Cheska, Slovakia, Hongaria, India, Irlandia, Mesir, Norwegia, Polandia, Spanyol, Srilanka, Swiss, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Singapura, Australia, Malaysia, Thailand, dan juga Brunei Darussalam.
Sedangkan di Indonesia, tempat-tempat yang menyimpan koleksi manuskrip di antaranya adalah Perpustakaan Nasional RI, Museum Sribaduga, Museum Sonobudoyo, Keraton Yoggyakarta, Kesultanan Cirebon, dan beberapa tempat lainnya. Selain itu, koleksi manuskrip di Indonesia juga masih banyak yang berada di tangan masyarakat dan belum tersentuh oleh tangan pemerintah.


DAFTAR PUSTAKA

Adiyudha, R. (2017, October 26). Republika. Retrieved March 11, 2019, from Republika Web site: https://www.republika.co.id/berita/internasional/global/17/10/26/oyfdbs366-perpustakaan-kampus-leiden-miliki-koleksi-indonesia-terbesar
adminheritage. (2014, October 13). IndonesiaHeritage.org. Retrieved March 12, 2019, from Indonesia Heritage Web site: http://indonesiaheritage.org/naskah-kuno-geusanulun/
Asmail, M. (2017, October 03). AA Budaya. Retrieved March 11, 2019, from AA Budaya Web site: https://www.aa.com.tr/id/budaya/melacak-jejak-bangsa-lewat-manuskrip-kuno-di-perpustakaan-nasional/925810
Evikbarwati. (2014, August 04). Perpustakaan Digital Budaya Indonesia . Retrieved March 12, 2019, from Budaya Indonesia Web site: https://budaya-indonesia.org/Manuskrip-Lontar-dan-naskah-kuno-di-Museum-Gedong-Kirtya-Bali/
Fathurahman, O. (2010). Filologi dan Islam Indonesia. Jakarta: Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat, Puslitbang Lektur Keagamaan.
Fathurahman, O., & Chambert-Loir, H. (1999). Khazanah Naskah: Panduan Koleksi Naskah Indonesia se-Dunia. Jakarta: EFEO & Yayasan Obor Indonesia.
Hutari, F. (2017, April 25). Jurnal Ruang. Retrieved March 11, 2019, from Jurnal Ruang Web site: https://jurnalruang.com/read/1491813967-naskah-kuno-di-negeri-orang
Juniari, E. (2016, September 22). KBR.id. Retrieved March 11, 2019, from KBR.id Web site: https://kbr.id/nasional/09-2016/bisa_diakses_gratis__british_library_digitalkan_belasan_naskah_jawa_kuno/85267.html
Permadi, A. (2017, April 21). Sindonews. Retrieved March 03, 2019, from Sindonews Web site: https://daerah.sindonews.com/read/1198954/29/melihat-empat-naskah-kuno-di-museum-sri-baduga-1492702196
Putri, A. W. (2016, September 07). tirto.id. Retrieved March 12, 2019, from tirto.id Web site: https://tirto.id/negeri-yang-tak-peduli-karya-adiluhung-bHly
Rafiq, A. (2013, October 30). Tempo.co. Retrieved March 11, 2019, from Tempo.co Web site: https://nasional.tempo.co/read/525722/naskah-kuno-tersembunyi-di-museum-radya-pustaka
Rahayu, J. T. (2017, October 18). Antaranews.com. Retrieved March 11, 2019, from Antaranews Web site: https://www.antaranews.com/berita/659357/naskah-naskah-kuno-indonesia-di-staatsbibliothek-zu-berlin
Sonobudoyo Heritage Museum. (n.d.). Retrieved March 11, 2019, from Sonobudoyo Heritage Museum Web site: http://www.sonobudoyo.com/id/web/Eksplorasi/Digitalisasi-Naskah
Zamani, L. (2018, August 03). Kompas.com. Retrieved March 11, 2019, from Kompas Web site: https://regional.kompas.com/read/2018/08/03/22184571/naskah-kuno-koleksi-radya-pustaka-jadi-bahan-penelitian-pengunjung-dari-luar

PENYESALAN DAN KEINGINAN

Hidup itu emang tidak akan pernah setuju dengan apa yang kita lakukan tapi apa apa seorang pendosa yang ingin kembali kejalan yang benar men...